Cari Blog Ini

Kamis, 13 Oktober 2011

---RESIGN---

Saya lulusan dari sebuah universitas negeri dan bergelar SST. Tidak pernah terbersit dalam fikiran saya bahwa saya akan menjalani kehidupan sbg seorang ibu rumah tangga murni, profesi yang kata orang tidak bergengsi dan dianggap remeh..tapi sesungguhnya sangat luar biasa....
Saya mulai bekerja ketika hamil 8 bulan anak pertama saya, baru sebentar saja saya bekerja saya harus mengambil cuti melahirkan...hanya 1,5 bulan saja...saya tidak sempat menikmati menjadi ibu rumah tangga karena dgn segera harus meninggalkan buah hati saya...berat terasa,tapi entah setan apa yg membuatku tega meninggalkannya..meninggalkan dia yg masih kecil yang harusnya masih aku belai sayang dan menyusui kapanpun dia mau....
Subhanallah...tampaknya Allah masih sangat mencintai saya, hingga dengan keras dia menampar saya yg telah menyia-nyiakan amanat yang satu ini. Kembali saya hamil anak kedua ketika putri saya masih berusia 3 bulan....akhirnya saya semakin tidak punya banyak waktu dengan putri kecil saya, krn lelah bekerja dalam keadaan hamil membuat saya tidak bisa lagi berlama-lama dengan bidadari ku. Hasilnya anak saya lebih dekat dengan yang mengasuhnya yaitu neneknya dan nenek buliknya...sakit hati rasanya kalau ingat, tiap diantar pulang ke rumah selalu menangis, saya ajak tidak mau.....
Akhirnya dengan tekad yang bulat setelah meminta izin suami sayapun memutuskan untuk RESIGN setelah melahirkan anak kedua saya....saya tidak mau anak kedua saya bersikap seperti anak pertama saya dahulu, saya tidak mau gagal memberi ASI eksklusif, saya tidak mau kembali merepotkan orang lain dengan menitipkan anak saya (sekarang sich masih dikit...hihihi)...dan saya mau membangun kembali hubungan dengan anak pertama saya, saya mau memanfaatkan waktu ini untuk melihatnya tumbuh...
Awal2 memang berat terasa....bagaimana tidak, kalau dulu biasa terima gaji bulanan sekarang harus belajar merasa cukup dari pemberian suami, kalau dulu biasa beli ini itu pakai uang sendiri sekarang harus pintar2 mengelola keuangan agar tidak besar pasak daripada tiang, jenuh bosan karena biasa bertemu dengan orang banyak, biasa keluar juga saya alami. dan yang paling parah adalah pandangan orang yang merasa kasihan dengan saya "capek2 sekolah tinggi kuq di rumah juga", "dah dapet pekerjaan enak kuq gak disyukuri" dan berbagai tanggapan orang tentang profesi baru saya......Namun ketika saya bisa melihat setiap senyum anak saya, setiap perkembangannya, hilang semua kegalauan saya....Saya merasa menjadi ibu paling beruntung di dunia....
Saya sangat menikmati panggilan anak saya yang pertama tiap melihat saya (dulu cuek abis....), ingin ikut bila aku pergi, selalu ingin pulang ke rumah bersamaku tanpa perlu menangis lagi....aku bahagia....
Terima kasih ya Allah...Alhamdulilllah Kau karuniakan kesempatan yang sangat luar biasa ini yang tidak setiap wanita bisa menikmatinya, terima kasih suamiku kau izinkan aku belajar menjadi ibu tanpa malu memiliki istri yang tidak memiliki profesi kantoran, terima kasih nak sudah mengajarkan ummi banyak hal....
Saya masih harus banyak belajar tentang kebaikan2-kebaikan yang telah Allah ciptakan agar kebaikan itu bisa tercermin dalam tingkah laku saya, agar kebaikan itu bisa dinikmati oleh orang lain juga.....Bismillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar